Connect with us

Ragam

Senator Anna Latuconsina Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di Ponpes Darul Qur’an Mubarak

Maluku Tengah — Senator Republik Indonesia, Anna Latuconsina, S.H., S.I.Kom., melaksanakan kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pondok Pesantren Darul Qur’an Mubarak, yang berlokasi di Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, pada Kamis (26/6).

Kegiatan ini dihadiri ratusan santri, pengasuh pesantren, tokoh masyarakat, serta para tamu undangan. Dalam sambutannya, Senator Anna menekankan pentingnya generasi muda, khususnya para santri, untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan yang meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Empat Pilar ini bukan sekadar hafalan, tetapi harus menjadi bagian dari cara berpikir, bersikap, dan bertindak kita sebagai warga negara. Terutama di pesantren, di mana para santri dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan yang berakhlak dan cinta tanah air,” ujar Senator Anna dalam paparannya.

Sebagai narasumber dalam kegiatan ini, turut hadir Ustadzah Sion Samal, M.Pd., yang memberikan pandangan dari sisi keislaman dan pendidikan tentang pentingnya merawat keberagaman dan semangat persatuan.

“Islam dan Pancasila bukan sesuatu yang bertentangan. Justru nilai-nilai Pancasila mengandung ajaran yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam, seperti keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan,” ungkap Ustadzah Sion dalam sesi materi.

Acara berlangsung secara interaktif, dengan diskusi terbuka antara peserta dan narasumber. Para santri aktif mengajukan pertanyaan, mulai dari implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari hingga tantangan menjaga NKRI di era digital.

Sebagai bentuk penguatan kegiatan, Senator Anna juga menerima tiga saran utama, yaitu:

  1. Integrasi materi Empat Pilar dalam kurikulum pesantren,
  2. Pelaksanaan kegiatan nyata bertema kebangsaan oleh para santri,
  3. Pelibatan tokoh masyarakat dalam membumikan nilai-nilai kebangsaan.

Selain itu, masukan dari peserta juga diakomodasi, di antaranya perlunya forum diskusi yang lebih intensif, dokumentasi kegiatan sebagai referensi edukatif, dan tindak lanjut berupa pelatihan atau kegiatan lanjutan.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan komitmen kolektif dari seluruh peserta untuk terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Ragam