
JAKARTA,- Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Maluku, Anna Latuconsina, mengapresiasi kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) yang menetapkan kembali Maluku sebagai embarkasi haji antara di tahun 2025.
Senator asal Maluku ini berharap kedepan Maluku tidak hanya sebatas menjadi tempat embarkasi haji antara, tetapi menjadi tempat embarkasi utama untuk delapan provinsi di wilayah timur Indonesia.
“Saya bertugas di Komite III DPD RI, komite yang bermitra dengan Kementerian Agama, saya menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, untuk menetapkan kembali Maluku sebagai tempat untuk embarkasi haji antara di tahun 2025,” kata Anna Latuconsina di ruang kerjanya di Senayan, Jakarta, Senin (3/01/2025).
Perjuangan Anna Latuconsina, semenjak menjadi senator asal Maluku tahun 2009 di periode pertama, salah satunya adalah menjadikan Ambon sebagai salah satu embarkasi haji antara.
“Alhamdulillah belakangan ini sudah direalisasikan,” katanya.
Lebih lanjut perjuangannya, diharapkan kedepan Kota Ambon akan menjadi embarkasi utama jemaah haji untuk delapan provinsi di wilayah timur Indonesia, yakni untuk Maluku, Maluku Utara, dan enam provinsi di Papua.
“Tentunya harus dibarengi dengan persiapan fasilitas bandara Pattimura yang memadai, juga akomodasi untuk jemaah haji selama transit di Ambon,” harapnya.
Dikatakannya, sebelum jemaah haji diberangkatkan ke Tanah Suci untuk menunaikan Ibadah Haji, dirinya mendapat tugas untuk melakukan pengawasan guna memastikan persiapan dan pelayanan para jemaah haji di Tanah Suci berjalan dengan baik.
“Kita akan melihat persiapan pemerintah antara lain, konsumsi, akomodasi, dan transportasi para jemaah selama di Tanah Suci. Persiapan-persiapan ini tentunya harus kita awasi dengan baik karena ini juga akan meningkatkan kualitas ibadah haji,” ungkapnya.
Dia berharap, semua pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, sehingga jemaah haji Indonesia, termasuk didalamnya jemaah haji asal Maluku, dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik hingga menjadi haji yang mabrur.
Sementara itu, fasilitas pendukung untuk menjadi Maluku sebagai embarkasi haji juga telah tersedia. Gedung Wisma Muzdhalifah atau Asrama Haji Maluku yang dibangun di daerah Waiheru, Ambon, itu berupa bangunan lima lantai setara hotel berbintang tiga dengan kapasitas 114 kamar, dan daya tampung sebanyak 560 jamaah haji.
Pembagunan gedung ini menelan biaya lebih dari Rp.61 miliar yang bersumber dari SBSN Kemenag RI tahun 2018, dan diresmikan penggunaannya tahun 2021 lalu.
Selain dilengkapi fasilitas restaurant, asrama juga dilengkapi dengan aula pertemuan serta lift berdaya tampung 30 orang. (*)
